Setelah pameran yang membahas kimono, legenda Australia, dunia Bollywood, penglihatan perdukunan, Meksiko , dan zombie, Musée du Quai Branly membawa kita ke Indonesia untuk menjelajahi teater bayanganwayang kulit.
Bertajuk "Wayang Kulit, teater bayangan dari Jawa dan Bali ", "dokumen pameran" kecil ini menanti Anda mulai Selasa 12 November 2024 hingga Minggu 23 Maret 2025. Kali ini, museum Paris yang megah ini mengundang kita untuk melakukan perjalanan penemuan salah satu tradisi teater tertua di Indonesia, yaituwayang kulit.
Dianggap sebagai bentuk seni yang populer dan tak lekang oleh waktu, teater bayangan 'wayang kulit' adalah bentuk seni pertunjukan yang berakar kuat di masyarakat Indonesia. Konsepnya? Wayang diproyeksikan ke layar dalam bayangan Cina. Wayang datar dipotong dari kulit wayang, yang berarti "bayangan ", dan kulit, yang berarti "kulit ".
Selama pertunjukan ini, yang biasanya berlangsung sepanjang malam,dalang, yang dijuluki'dalang', adalah pusat dari pertunjukan. Selain membuat boneka-boneka itu berbicara dan bergerak,dalang juga merupakan pendongeng, penyanyi, dan dirigen pertunjukan. Lebih dari sekadar dalang,dalang sangat dihormati.
Wayang kulit pertama kali dipentaskan di pulau Jawa lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, wayang kulit dimaksudkan sebagai seni istana yang diritualkan, yang diambil dari kisah-kisah India, yaitu Mahabhârata dan Râmâyana. Epos-epos ini dianggap sebagai teater paling klasik dan populer di Indonesia. Mereka menggambarkan karakter-karakter dewa dan pangeran dengan latar belakang pertempuran besar antara kebaikan dan kejahatan. Namun, repertoar wayang kulit telah berkembang selama berabad-abad.
Mulai 12 November 2024 hingga 23 Maret 2025, Musée du Quai Branly akan menguraikan seni populer kuno ini dengan menampilkan pilihan eksklusif wayang Indonesia kuno yang ditampilkan dalam enam etalase. Wayang tersebut dapat dilihat di Atelier Martine Aublet, yang terletak di jantung koleksi permanen museum Quai Branly.
Ini adalah kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ikonografi dan kisah-kisah teater bayangan, melalui cerita Rama dan Arjuna dan badut Semar.
Pameran ini juga menampilkan potret video seniman seperti Ni Woro Mustiko Siwi, cicit dari 'dalang' wanita pertama di Keraton Surakarta (Solo) di Jawa Tengah. Karya-karyaHeri Dono, seniman kontemporer Indonesia yang terkenal dengan humornya, juga dipamerkan. Wawancara memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai peran dalang dan aspek di balik layar teater bayangan.
Tanggal dan jadwal
Dari 12 November 2024 Pada 23 Maret 2025
Tempat
Museum Quai Branly Jacques Chirac
37 Quai Jacques Chirac
75007 Paris 7
Mengakses
Jalur Metro 9 Stasiun Iéna Stasiun RER C Stasiun Pont de l'Alma
Harga
Plein tarif : €14
Tarif réduit : €111
Situs resmi
www.quaibranly.fr
Reservasi
Temukan harga dari layanan tiket ini