Musée Guimet merayakan Halloween dengan penuh gaya dengan J-Horror Day, sebuah acara yang menampilkan film horor Jepang, bekerja sama dengan Kinotayo Festival. Empat film kultus akan diputar antara pukul 13.00 hingga tengah malam, termasuk Dark Water dan Ring karya Hideo Nakata, serta film terbaru Six Singing Women karya Yoshimasa Ishibashi, yang diputar untuk pertama kalinya di Prancis. Pengunjung juga akan memiliki kesempatan untuk mengikuti kompetisi cosplay, sebagai bentuk penghormatan kepada karakter film horor favorit mereka.
Hari itu dimulai dengan Dark Water (2002), yang disutradarai oleh Hideo Nakata, yang dikenal dengan atmosfernya yang menakutkan dan tata letaknya yang mengerikan. Film thriller supernatural ini menampilkan seorang ibu dan anak perempuannya yang dihadapkan pada fenomena paranormal di sebuah bangunan tua. Dengan ketegangan yang memuncak dan estetika yang suram, film ini melanjutkan gaya visual yang membuat Ring begitu sukses.
Pada pukul 15.30, penonton akan disuguhi cuplikan cuplikan film Six Singing Women (2023) karya Yoshimasa Ishibashi. Film yang tidak dapat diklasifikasikan ini, yang meminjam kode-kode horor, bercerita tentang dua orang pria yang terperangkap di sebuah desa terpencil, yang memangsa enam orang wanita yang penuh teka-teki sekaligus berbahaya. Di antara kritik sosial dan film horor, Ishibashi menciptakan karya orisinil di mana hal gaib digunakan sebagai metafora untuk mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam.
Malam berlanjut dengan Ne coupez pas! (2017) pada pukul 19.30, sebuah film komedi mengerikan karya Shin'ichirô Ueda yang membajak kode-kode film zombie. Film independen yang dibuat dengan anggaran terbatas ini dengan cepat menarik perhatian penonton berkat humor dan kreativitasnya. Urutan pembuka berdurasi 37 menit membuatnya menjadi karya yang unik, yang dipuji di seluruh dunia karena keasliannya.
Terakhir, pada pukul 22.30, para pencari ketegangan akan senang untuk menonton kembali Ring (1998) karya Hideo Nakata, salah satu film yang paling simbolis dalam genre horor J. Diadaptasi dari novel karya Koji Suzuki, film thriller supernatural ini menampilkan seorang jurnalis yang dihadapkan pada sebuah rekaman video misterius yang mampu membunuh pemirsanya dalam waktu tujuh hari. Film ini tidak hanya meninggalkan jejaknya di perfilman horor Jepang, tetapi juga memiliki dampak yang sangat besar di dunia internasional, sehingga melahirkan banyak film adaptasi.
Acara ini ditujukan bagi para penggemar film horor Jepang, serta film horor dan thriller psikologis. Dengan program yang bervariasi yang memadukan film klasik dan film terbaru, J-Horror Day menawarkan pengalaman unik bagi mereka yang menyukai suasana yang menindas dan kisah-kisah supernatural. Bagi para penggemar film seperti Ju-on atau Audition, acara ini akan menjadi kesempatan untuk terjun ke alam semesta di mana penderitaan bertemu dengan refleksi psikologis.
Kemitraan antara Musée Guimet dan Kinotayo Festival juga patut dicatat, memberikan suasana yang bergengsi dan mendalam untuk menemukan karya-karya yang mempertanyakan ketakutan kontemporer sembari menjelajahi akar cerita rakyat Jepang. Terlebih lagi, dengan adanya kompetisi cosplay yang menambahkan dimensi yang menyenangkan, menjadikannya hari yang meriah dan partisipatif.
Halloween 2024 di bioskop: pilihan film horor dan fantasi kami
Halloween berarti horor, dan horor berarti bioskop! Sortir à Paris telah memilih film horor, ketakutan, horor, dan fantasi terbaik untuk bulan Oktober, sehingga Anda dapat menikmati momen teror di bioskop bersama keluarga atau teman. [Baca selengkapnya]
Tanggal dan jadwal
ITU 31 Oktober 2024
MEMILIKI 13:00
Tempat
Museum Nasional Seni Asia Guimet
6, place d´ Iéna - 19, avenue d´ Iéna
75116 Paris 16
Mengakses
Stasiun Metro jalur 9 "Iéna"