Ini adalah kencan klasik: buket bunga untuk orang yang Anda cintai, sebuah gerakan kecil untuk menunjukkan kasih sayang Anda. Tapi bukan sembarang bunga! Bunga teratas dalam kategori ini adalah mawar merah. Bunga ini telah lama menjadi simbol cinta dan gairah. Tapi mengapa yang ini dan bukan yang lain?
Selama berabad-abad, mawar telah diasosiasikan dengan cinta: mawar merupakan bunga favoritAphrodite (Venus pada zaman Romawi), dewi cinta, kecantikan dan hasrat!
Dalam mitologi Yunani, kisah penciptaan mawar dikaitkan dengan sebuah tragedi: Chloris, dewi bunga, terkejut saat menemukan tubuh tak bernyawa dari seorang peri. Dia memutuskan untuk mereinkarnasi nimfa tersebut menjadi bunga baru, mawar. Dia kemudian meminta bantuan para dewa lainnya: Aphrodite memberikan keindahan pada tanaman itu, Dionysus memberinya parfum yang mempesona, dan Charite, dewi keanggunan, memberinya cahaya dan pesona.
Menurut cerita lain, juga dari mitologi Yunani, mawar diciptakan dari darah Adonis, kekasih manusia Aphrodite. Adonis dibunuh oleh Ares, dewa perang dan kekasih resmi Aphrodite. Marah karena cemburu, sang dewa mengirim seekor babi hutan untuk menyingkirkan saingannya. Terluka, Adonis mulai kehabisan darah. Air mata Aphrodite bercampur dengan darahnya, dan melahirkan bunga mawar. Banyak legenda lain yang mengelilingi bunga ini, semuanya mengaitkannya dengan Aphrodite,cinta murni dan gairah.
Di kalangan umat Hindu, mawar juga identik dengan romantisme: dewi Laksmi, dewi keberuntungan dan kemakmuran dan juga istri dari Wisnu, diciptakan dengan menggunakan 1,008 kelopak mawar merah kecil dan 108 mawar besar.
Waktu berlalu tetapi simbol-simbolnya tetap ada: selama berabad-abad, para penyair dan penulis telah bergantian menjadikan mawar sebagai simbol cinta. Sappho (abad ke-6 SM) menggambarkannya sebagai "ratu bunga ". Pada Abad Pertengahan, mawar menjadi metafora untuk wanita yang dicintai seorang pria dengan tulus. Mawar putih juga dipilih sebagai simbol Perawan Maria, tanda cinta yang murni.
Dari Roman de la Rose karya Guillaume de Lorris hingga Charles Perrault, melalui Ronsard, Corneille, dan Shakespeare, mawar pada gilirannya menjadi simbolcinta, kemurnian, dan berlalunya waktu.
Tradisi tetap ada, dan ada banyak aturan seputar mawar. Di blogInterflora, kita belajar tentang berbagai pesan yang dapat disampaikan secara halus dengan buket mawar.
Toko bunga tersebut mengajarkan kita cara mengartikan bahasa bunga:
"Untuk menghindari kesalahan dan mengirimkan pesan yang tepat kepada orang yang Anda cintai, ada baiknya Anda mengetahui arti dari warna-warna yang paling umum, dengan mengingat bahwa semakin pekat warnanya, semakin kuat pesannya. Hal yang sama berlaku untuk pembukaan kuncup.
(...) Namun, jika kita ingin melakukan sesuatu dengan benar, mari kita ingat ini:
Jangan lewatkan: untuk Hari Valentine, ulang tahun, kencan, atau hari spesial lainnya, kunjungi toko bunga!