Pameran Wayang Kulit: teater bayangan Jawa dan Bali di Museum Quai Branly

Oleh Caroline de Sortiraparis · Foto oleh Cécile de Sortiraparis · Diterbitkan di 28 Agustus 2024 pukul 11:40
Musée du Quai Branly di Paris membawa kita masuk ke dalam budaya tradisional Indonesia dengan pameran "Wayang Kulit, teater bayangan dari Jawa dan Bali". Dipamerkan mulai Selasa 12 November 2024 hingga Minggu 23 Maret 2025, instalasi ini memperkenalkan kita pada teater bayangan 'wayang kulit', yang dideskripsikan sebagai bentuk seni pertunjukan yang populer dan tak lekang oleh waktu.

Setelah pameran yang membahas kimono, legenda Australia, dunia Bollywood, penglihatan perdukunan, Meksiko , dan zombie, Musée du Quai Branly membawa kita ke Indonesia untuk menjelajahi teater bayanganwayang kulit.

Bertajuk "Wayang Kulit, teater bayangan dari Jawa dan Bali ", pameran baru ini akan dipamerkan mulai Selasa 12 November 2024 hingga Minggu 23 Maret 2025. Kali ini, museum Paris yang megah ini bermaksud untuk membawa kita dalam sebuah perjalanan yang luar biasa untuk menemukan salah satu tradisi teater tertua di Indonesia, yaituwayang kulit.

Dianggap sebagai bentuk seni yang populer dan tak lekang oleh waktu, teater bayangan 'wayang kulit' adalah bentuk seni pertunjukan yang berakar kuat di masyarakat Indonesia. Konsepnya? Wayang diproyeksikan ke layar dalam bayangan Cina. Wayang datar ini dipotong dari cuir-wayang, yang berarti "bayangan ", dan kulit, yang berarti "kulit ". Selama pertunjukan ini, yang biasanya berlangsung semalam suntuk, sangdalang, yang dijuluki'dalang', menjadi pusat pertunjukan. Selain membuat wayang berbicara dan bergerak,dalang juga merupakan pendongeng, penyanyi, dan dirigen pertunjukan. Lebih dari sekadar dalang,dalang sangat dihormati.

Di pulau Jawa,wayang kulit pertama kali muncul lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, wayang kulit dimaksudkan sebagai seni istana yang diritualkan, yang diambil dari kisah-kisah India, yaitu Mahabharata dan Ramayana. Namun, repertoar wayang kulit telah berkembang selama berabad-abad.

Mulai 12 November 2024 hingga 23 Maret 2025, musée du quai Branly akan menguraikan kembali bentuk seni ini dengan memamerkan pilihan eksklusif wayang kuno Indonesia. Pameran ini juga merupakan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang teater bayangan melalui kisah Rama dan Arjuna serta badut Semar. Pameran ini juga akan menampilkan wawancara dengan dua dalang dan seniman kontemporer Indonesia, Heri Dono.

Informasi berguna

Tanggal dan jadwal
Dari 12 November 2024 Pada 23 Maret 2025

× Perkiraan waktu buka: untuk mengonfirmasi waktu buka, silakan hubungi restoran.

    Tempat

    Quai Branly
    75007 Paris 7

    Perencana rute

    Aksesibilitas

    Mengakses
    Jalur Metro 9 Stasiun Iéna Stasiun RER C Stasiun Pont de l'Alma

    Harga
    Plein tarif : €14
    Tarif réduit : €111

    Situs resmi
    www.quaibranly.fr

    Reservasi
    www.quaibranly.fr

    Arus
    Komentar
    Perbaiki pencarian Anda
    Perbaiki pencarian Anda
    Perbaiki pencarian Anda
    Perbaiki pencarian Anda