Pada malam hari Jumat 12 April 2024, hati dunia mode terasa berat ketika media Italia mengumumkan kematian Roberto Cavalli, perancang ikonik dengan seribu karya, pada usia 83 tahun. Dia meninggal di kota asalnya, Florence, setelah lama menderita sakit, meninggalkan warisan yang penuh warna dan tak terlupakan.
Siapa yang bisa melupakan kulit ular pitonnya yang berani, motif kucing yang dipadukan, jeans bersulam permata , atau gaunnya yang sangat seksi? Bukan kami, itu sudah pasti!
Namun, pria di balik desain-desain tersebut lebih dari sekadar couturier eksentrik. Pada awal 1970-an, ia menemukan teknik inovatif untukmencetak pada kulit, yang memikat rumah mode ternama, mulai dari Hermès hingga Cardin. Begitu suksesnya dia sehingga dua tahun kemudian, dia membuka butik pertamanya di Saint-Tropez dan menjadi perancang kesayangan kaum jet set internasional selama bertahun-tahun kemudian.
Kini, seiring kepergian sang desainer, ia meninggalkan warisan yang semarak, sebuah merek ikonik yang dijual di lebih dari 50 negara (busana, pakaian dalam, sepatu, jam tangan, dan wewangian) serta lima anak yang akan meneruskan legendanya. Selamat jalan Cavalli... Karya-karya legendarisnya akan terus mengaum di jalanan dunia, abadi dan tak lekang oleh waktu.