Di tengah hujan lebat di Douala, Mambar mulai mengeringkan air yang menggenangi rumahnya dengan bantuan anak-anaknya. Ketika ia tiba di ruang jahitnya, ia dihadapkan dengan cobaan yang sama. Pelanggan demi pelanggan berdatangan, semuanya sibuk mempersiapkan diri untuk memulai tahun ajaran baru. Namun, Mambar belum membeli apa pun untuk anak-anaknya sendiri. Hari-harinya panjang, harapan anak-anaknya tinggi, tetapi apakah hujan di Douala akan memungkinkan matahari menyinari Mambar dan anak-anaknya?
Dalam film dokumenter menawan yang disutradarai oleh Rosine Mbakam ini, kita menyelami kehidupan Mambar Pierrette, seorang ibu yang berani dan penjahit yang berbakat. Melalui karyanya, ia menjadi lebih dari sekadar penjahit; ia menjadi orang kepercayaan para pelanggannya dan tokoh penting dalam generasinya. Namun, ketika hujan mulai turun dan mengancam untuk menenggelamkan bengkelnya, Pierrette harus menemukan cara untuk tetap bertahan, baik secara harfiah maupun simbolis.
Mambar Pierrette adalah bukti nyata ketangguhan dan keteguhan hati seorang ibu yang berjuang melawan kesulitan hidup sehari-hari. Film dokumenter Rosine Mbakam mengajak kita untuk merenungkan pengorbanan dan harapan seorang wanita yang berjuang untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
Sebagai penutup, Mambar Pierrette karya Rosine Mbakam adalah film dokumenter mengharukan yang membawa kita ke dalam kehidupan seorang ibu penjahit yang dihadapkan pada tantangan hujan, mempersiapkan awal tahun ajaran baru dan lika-liku kehidupan. Dipersembahkan dalam Directors' Fortnight di Festival Film Cannes 2023, film ini menawarkan pandangan mendalam tentang realitas dan harapan para wanita yang berjuang untuk keluarga mereka.