Pont des Arts yang sudah terkenal kembali menjadi sorotan sejak upacara pembukaan Olimpiade.
Kini dijuluki Pont d'Aya, landmark Paris ini pasti akan menjadi perbincangan di kota, terutama karena banyak orang yang berduyun-duyun datang ke sana untuk meniru penampilan Aya di atas jembatan. Terletak di antara Louvre dan Institut de France, Pont des Arts merupakan salah satu landmark kota Paris. Dibangun antara tahun 1802 dan 1804, jembatan ini merupakan jembatan logam pertama di ibu kota. Jembatan ini ditugaskan oleh Napoleon untuk menyediakan ibu kota dengan teknologi baru: besi cor. Namanya diambil dari Palais des Arts, nama yang diberikan kepada Louvre ketika diubah menjadi museum selama Revolusi. Pont des Arts terdaftar sebagai monumen bersejarah pada tahun 1975.
Tahukah Anda bahwa sebuah survei menunjukkan bahwa bangunan ini rapuh, yang menyebabkan pelarangan akses pada tahun 1977? Keputusan tersebut ternyata sangat bijaksana, karena pada tahun 1979, sebuah tabrakan dengan kapal tongkang menyebabkan jembatan ini runtuh sepanjang 60 meter. Pada tahun 1984, setelah rekonstruksi yang diperlukan setelah keruntuhan tahun 1979, Pont des Arts dibuka kembali untuk umum, dikembalikan ke bentuk aslinya. Sejak saat itu, bangunan ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan, tetapi juga ruang budaya, menjadi tuan rumah pameran seni terbuka dan menjadi latar belakang bagi banyak seniman, musisi, pembuat film dan fotografer.
Sejak tahun 2000-an, Pont des Arts di Paris telah menjadi rumah bagi ribuan gembok yang melambangkan cinta abadi para pasangan, yang membubuhkan inisial nama mereka sebelum melemparkan kuncinya ke Sungai Seine. Praktik ini, yang terinspirasi dari tradisi Tiongkok, mengubah jembatan menjadi sebuah karya seni kolektif. Namun, pada tahun 2014, beratnya gembok-gembok tersebut mengancam integritas jembatan, sehingga memaksa pihak berwenang untuk mencopotnya dan memasang plakat untuk melindungi strukturnya. Meskipun demikian, semangat romantisnya tetap hidup, dengan alternatif yang ramah lingkungan seperti pita dan pesan. Pont des Arts tetap menjadi tengara bagi para kekasih yang mencari romantisme di Paris.
Sebuah anekdot yang sering diabaikan adalah penggunaan jembatan ini selama Perang Dunia Kedua. Pont des Arts adalah salah satu dari sedikit jembatan di Paris yang tidak diledakkan oleh tentara Jerman yang mundur pada tahun 1944. Hasilnya, arsitekturnya yang unik tetap dipertahankan dan terus menyediakan jalur tanpa gangguan antara kedua tepi Sungai Seine.
Pertunjukan olehAya Nakamura dan Garda Republik menambah kekayaan sejarahnya. Pont des Arts alias Jembatan Aya terus memukau dan menarik pengunjung dari seluruh dunia. Jembatan yang telah bertahan selama berabad-abad dan menjadi saksi berbagai peristiwa penting ini merupakan simbol cinta, sejarah, dan seni di jantung kota Paris.
Harga
Bebas
Usia yang disarankan
Untuk semua